Kesehatan

Hal-Hal Tentang Penyakit Autoimun Beserta Gejala Penyebabnya

Penyakit autoimun merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Terdapat beberapa gejala, dan penyebab penderita autoimun bisa menderita penyakit ini.

Pada kondisi normal, sistem kekebalan tubuh berfungsi menjaga tubuh dari serangan virus atau bakteri. Saat terkena virus, sistem kekebalan tubuh akan melepaskan antibodi untuk mencegah penyakit.

Namun, pada penderita penyakit autoimun, sel tubuh yang sehat dianggap sebagai zat asing yang harus dimusnahkan. Hal ini membuat antibodi yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh menyerang sel tubuh yang sehat.

Penyebab Penyakit Autoimun

Untuk penyebab penyakit autoimun sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan resiko terjangkit penyakit ini.

Berikut adalah beberapa faktor resiko yang dipercaya meningkatkan risiko autoimun:

Faktor Keturunan

Salah satu faktor penyebab penyakit autoimun adalah faktor keturunan. Mereka yang memiliki riwayat autoimun dalam keluarga dipercaya memiliki resiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

Rentan Bagi Wanita

Autoimun rentan bagi wanita dibandingkan laki-laki. Sebuah data mengungkapkan, sebanyak 78 persen penderita penyakit autoimun adalah perempuan, dan dalam usia produktif antara 15 – 44 tahun.

BACA JUGA:  Nyeri Otot Sendi: Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Perokok

Merokok dapat meningkatkan resiko terkena berbagai macam penyakit, dan salah satunya adalah autoimun.

Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Resiko terkena penyakit autoimun terhadap orang yang memiliki kelebihan berat badan sangat tinggi. Tidak hanya autoimun, banyak penyakit yang mengintai dari kondisi obesitas atau kelebihan berat badan

Paparan Zat Kimia

Paparan zat kimia dapat membuat resiko munculnya gangguan autoimun lebih besar. Beberapa zat kimia yang dimaksud bisa seperti, asbes, emas, perak, merkuri, pestisida, dan dioksin.

Perubahan Hormon pada Tubuh

Perubahan hormon pada tubuh dapat menjadi meningkatkan resiko munculnya penyakit autoimun. Perempuan memilik beberapa kondisi dimana hormonnya berubah, seperti kehamilan, persalinan, bahkan saat mereka memasuki menopause.

Infeksi

Infeksi akibat bakteri atau virus tertentu dapat memicu timbulnya autoimun. Penyakit dapat tetap muncul walaupun infeksi sudah teratasi.

Gejala Penyakit Autoimun

Gejala penyakit autoimun bisa muncul sangat umum, seperti nyeri pada sendi, perut kembung, pusing, gangguan tidur, dan yang lainnya.

Berikut ini adalah beberapa gejala gangguan autoimun yang umum dirasakan:

  • Autoimun sendi, seperti nyeri dan kaku pada sendi.
  • Gangguan pencernaan, seperti kembung, susah buang air besar, mual, refluks asam, dan lainnya.
  • Autoimun pada kulit dan rambut, seperti rambut rontok, gatal berlebih, kulit terasa kering, hingga kebotakan.
  • Gangguan sistem saraf, seperti pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, kesemutan, insomnia, dan masih banyak lagi gangguan sistem saraf yang dapat menjadi indikasi terkena penyakit autoimun.

Gejala lain yang mungkin timbul bisa seperti cepat merasa lelah, demam, nyeri pada area dada, jantung berdebar, sesak nafas, dan kelenjar bengkak.

Hal Yang Sering Ditanyakan

Seseorang yang sedang mengalami Penyakit Autoimun

Ada beberapa pertanyaan terkait autoimun yang sering sekali ditanyakan oleh netizen. Berikut beberapa diantaranya:

BACA JUGA:  7 Cara Menghilangkan Bau Mulut Saat Puasa Dijamin Ampuh

Apakah Penyakit Autoimun bisa Sembuh?

Mengutip dari berbagai sumber yang ada, penyakit autoimun belum dapat disembuhkan, namun gejala yang timbul dapat dicegah atau diringankan.

Pencegahan tersebut perlu dilakukan, karena jika autoimun tidak diobati dapat menimbulkan kerusakan pada organ tertentu dan terjadi komplikasi yang lebih parah.

Apa yang Tidak Boleh Dimakan Oleh Penderita Penyakit Autoimun?

Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dimakan oleh penderita penyakit autoimun. Diantanya adalah sebagai berikut:

  • Kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Beberapa jenis tanaman legum, seperti kacang polong, kedelai, lentil, dan kacang arab.
  • Sayuran Nightshade atau sayuran berwarna gelap, seperti kentang, tomat, terong, dan paprika.
  • Gula tambahan, seperti gula halus, gula alkohol, dan gula rafinasi.
  • Minyak dari kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti minyak kanola, minyak jagung, dan minyak bunga matahari.
  • Kopi dan alkohol.
  • Susu, keju, mentega, dan telur.
  • Makanan dengan pemanis buatan.

Apa Makanan yang Bagus untuk Penderita Autoimun?

Terdapat beberapa makanan yang bagus untuk penderita penyakit autoimun, berikut beberapa diantaranya:

  • Daging domba
  • Ikan berlemak
  • Alpukat
  • Bawang putih
  • Daging sapi
  • Sayuran hijau

Apakah Autoimun Menular?

Penyebab utama autoimun bukanlah penyakit menular. Penyakit ini pada dasarnya adalah sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel-sel sehat dalam tubuhnya sendiri.

Tes Apa Saja untuk Mengetahui Penyakit Autoimun?

Ada beberapa pemeriksaan autoimun yang umum dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita:

  1. Antibodi antinuklear (tes ANA)
  2. Laju endap darah
  3. Protein C-reaktif (CRP)
  4. Ferritin
  5. Rheumatoid factor (RF)
  6. Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA)
  7. Antibodi anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP)
  8. Imunoglobulin
  9. DNA untai ganda (lupus).
  10. Kompleks komplemen (lupus).
  11. Krioglobulin (sindrom Raynaud).
  12. Tes partikel pengenalan anti-sinyal (peradangan otot).
  13. Antibodi sitoplasma anti-neutrofil (granulomatosis, penyakit radang usus).
  14. Antigen nuklir yang dapat diekstraksi (lupus, sindrom Sjögren, peradangan otot, penyakit jaringan ikat campuran).
  15. Lupus antikoagulan, antibodi antikardiolipin, atau autoantibodi antifosfolipid (lupus, sindrom antifosfolipid).
BACA JUGA:  Atasi Gerd dan Maag Asam Lambung : Penyebab & Gejala

Vitamin D bisa Menyembuhkan Autoimun?

Dalam sebuah penelitian, vitamin D dapat menurunkan resiko terkena autoimun sebesar 30 persen. Tidak hanya vitamin D, asam omega-3 juga memiliki peran yang sama.

Namun, peneliti menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter.

Apakah Penderita Autoimun Tidak Boleh Hamil?

Pada penderita penyakit autoimun kehamilan dapat terganggu. Hal ini dikarenakan, imun pada penderita sangat sensitif dan dapat menyebabkan kerusakan pada rahim.

Pembuluh darah yang menyuplai nutrisi, dan oksigen ke janin juga bisa mengalami gangguan.

Apa Saja Jenis Penyakit Autoimun yang Umum?

Melansir dari laman resmi Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan RI, terdapat beberapa penyakit autoimun yang umum dan sering ditemukan di masyarakat  diantaranya:

  • Artritis Reumatoid
  • Lupus Eritematosus Sistematik
  • Penyakit Seliak
  • Sindrom Sjorgen
  • Polomialgia Reumatika
  • Sklerosis Multipel
  • Spondilitis Ankilosa
  • Diabetes Tipe 1
  • Alopesia Areata
  • Radang Pembuluh Darah
  • Arteritis Temporalis
  • Penyakit Graves
  • Psoriasis

Apakah Autoimun bisa Dicegah?

Terdapat beberapa upaya yang dapat mengurangi resiko Anda terkena autoimun, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat, rajin berolahraga, tidak merokok, menjaga berat badan agar tetap ideal, menggunakan alat pelindung ketika bersentuhan dengan bahan kimia, dan rutin mencuci tangan.

Demikian adalah pembahasan mengenai penyakit autoimun mulai dari gejala, penyebab, hingga pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dimasyarakat terkait penyakit ini. Selalu waspada dan terapkan pola hidup sehat,  dan mengonsumsi makanan sehat pada kehidupan sehari-hari Anda.

Dany

Saya memiliki ketertarikan terhadap dunia digital marketing terutama SEO dan ingin terus mengembangkan ilmu saya di bidang ini.

Dany has 36 posts and counting. See all posts by Dany