Penyakit autoimun kulit merupakan kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel kulit yang menyebabkan beberapa gejala seperti munculnya ruam merah pada kulit, gatal, kulit kering, hingga peradangan.
Gangguan autoimun yang menyerang kulit biasanya menyerang dua lapisan terluar dari kulit, yaitu epidermin dan lapisan dibawahnya dermin yang mengandung jaringan, dan sel vital kulit.
Jenis Penyakit Autoimun Kulit
Terdapat beberapa penyakit autoimun yang menyerang kulit, diantaranya psoriasis, eksim, dermatitis, lupus kulit, dan lichen planus.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit autoimun kulit yang perlu Anda ketahui:
Psoriasis
Melansir dari laman resmi Yankes Kementerian Kesehatan, psoriasis merupakan penyakit autoimun kulit kronis dimana sistem kekebalan tubuh terlalu aktif dalam meregenerasi sel kulit yang menyebabkan kulit bersisik dan kemerahan.
Penyakit ini dapat ditandai dengan munculnya ruam merah, bersisik, dan kulit tebal pada bagian seperti siku, lutut, kulit kepala, dan punggung bawah.
Psoriasis bisa sembuh sementara waktu, namun ketika ada kondisi yang memicu seperti infeksi, paparan sinar matahari berlebih, stres dapat membuat kambuh.
Berikut cara mengobati Psoriasis:
- Menggunakan obat topikal, seperti Kortikosteroid topikal untuk meredakan peradangan dan mengurangi rasa gatal, Vitamin D sintetis yang memperlambat pertumbuhan sel kulit, Analog Vitamin A mencegah pertumbuhan sel kulit berlebih, dan Calcineurin inhibitor untuk gejala yang berat.
- Melakukan terapi cahaya dengan memaparkan sinar UVA dan UVB untuk meredakan peradangan dan memperlambat pertumbuhan sel.
- Penggunaan obat oral dan suntikan, seperti Methotrexate untuk menekan sistem kekebalan tubuh, Ciclosporine obat imunosupresan, dan Biologis obat yang menargetkan protein spesifik dalam sistem imun tubuh.
- Penggunaan pelembab kulit.
- Mandi dengan air hangat atau dengan oatmeal.
- Mengelola stres.
Eksim
Eksim dikenal juga dengan dermatitis atopik merupakan penyakit autoimun kulit yang paling umum. Penyakit ini ditandai dengan ruam kering, merah, dan gatal yang bisa pecah dan mengeluarkan cairan.
Penyabab penyakit ini belum diketahui secara pasti, namun diyakini penyebabnya adalah faktor genetik, stres, paparan bahan kimia dan pengaruh lingkungan.
Berikut cara mengobati penyakit eksim:
- Menghilangkan pemicu eksim, seperti pemicu alergen, iritasi, stres, udara kering, bahkan keringat.
- Mandi dan mencuci pakaian.
- Penggunaan obat-obatan yang meredakan gejala eksim.
- Terapi cahaya
- Pengobatan alternatif, seperti akupuntur, yoga, dan aromaterapi.
- Jangan menggaruk ketika gatal.
- Potong pendek kuku.
- Istirahat yang cukup
- Mengelola stres.
Dermatitis Kontak Alergi (DKA)
Seperti namanya, dermatitis kontak alergi (DKA) merupakan penyakit autoimun kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi kulit terhadap zat-zat kimia tertentu yang terpapar ke kulit.
Gejala DKA biasanya muncul 48 jam setelah melakukan kontak dengan zat allergen. Gejala umum penyakit ini dapat berupa ruam merah, gatal, bengkak, kulit kering, hingga sensasi perih yang menyengat.
Karena termasuk kedalam penyakit autoimun, pengobatan DKA bertujuan untuk mencegah komplikasi, meredakan dan mengurangi gejala yang bisa timbul.
Berikut tips pengobatan Dermatitis kontak alergi (DKA):
- Menghilangkan dan menghindari zat pemicu alergi.
- Meringankan gejala dengan cara kompres air dingin, penggunaan obat-obat optikal, dan obat oral.
- Mengelola stres.
Lupus Diskoid
Lupus diskoid merupakan salah satu jenis penyakit autoimun kulit. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah, bersisik, dan berbentuk cakram yang biasanya muncul di wajah, tangan, dan lengan.
Pengobatan penyakit ini bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan mengurangi gejala ketika kambuh.
Lupus diskoid merupakan salah satu penyakit autoimun kronis, namun penanganan dan pengobatan yang tepat dapat mencegah penyakit ini kambuh.
Lichen Planus
Lichen planus merupakan penyakit autoimun kulit berupa peradangan pada kulit, kuku, dan selaput lendir (mukosa). Penyakit ini tidak menular, dan dapat dialami semua golongan dan semua usia.
Penyakit ini memiliki beberapa gejala, seperti ruam kulit merah keunguan, kuku rusak, rambut rontok, bercak putih pada vagina disertai nyeri, bercak keunguan di ujung penis berbentuk penis, dan bercak putih garis di dalam mulut.
Penyebab pasti penyakit Lichen Planus belum diketahui, namun diyakini faktor genetik dan lingkungan dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Gangguan autoimun ini lebiih rentan terhadap wanita antara usia 30-50 tahunan.
Demikian adalah pembahasan mengenai 5 jenis penyakit autoimun kulit yang wajib Anda ketahui. Walaupun belum bisa disembuhkan secara permanen, pencegahan dan pengobatan bisa membantu untuk mengurangi gejala yang kambuh.
Semoga Bermanfaat!