Salah satu momok yang menakutkan bagi wanita adalah telat haid yang salah satunya disebabkan oleh kehamilan. Ketika menstruasi tidak kunjung datang sesuai jadwal yang diharapkan, kecemasan seringkali menghantui.
Terlambat menstruasi merupakan hal yang umum dialami wanita. Faktanya, siklus menstruasi rata-rata wanita berkisar antara 21 hingga 35 hari, dengan variasi panjang haid antara 2 hingga 7 hari.
Oleh karena itu, keterlambatan haid beberapa hari hingga seminggu bisa jadi hal yang normal.
Namun, jika terlambat haid berlangsung lebih dari dua minggu, disertai dengan gejala lain seperti nyeri perut, keputihan abnormal, atau perubahan mood, maka penting untuk mencari tahu penyebabnya.
Sebelum panik, ada beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang telat menstruasi. Artikel dari Ayu Sehat ini akan membahas beberapa alasan mengapa menstruasi bisa terlambat dan apa yang bisa dilakukan dalam situasi tersebut.
5 Hal yang Harus Diketahui Saat Telat Haid
Jika kamu mengalami telat haid, jangan panik. Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang telat menstruasi:
1. Kehamilan
Penyebab paling umum telat haid pada wanita usia subur adalah kehamilan. Jika kamu aktif secara seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, kemungkinan besar telat menstruasi disebabkan oleh kehamilan.
Untuk memastikan apakah kehamilan menjadi penyebab terlambatnya menstruasi perlu dilakukan tes kehamilan dengan alat test pack yang dapat dibeli di apotek terdekat dengan harga yang terjangkau.
2. Stres Dapat Menyebabkan Telat Haid
Stres dapat memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi, sehingga menyebabkan telat haid. Jika kamu sedang mengalami stres yang berkepanjangan, cobalah untuk melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau berolahraga.
Sementara itu, stres juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius seperti penurunan berat badan yang drastis, demam, pusing, dan gejala psikosomatic yang lain.
3. Perubahan Berat Badan
Penurunan atau kenaikan berat badan yang drastis dapat menyebabkan terlambatnya haid karena mengganggu keseimbangan hormon wanita. Jika kamu baru saja mengalami perubahan berat badan yang signifikan, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui efeknya pada siklus menstruasi.
Perubahan berat badan ini juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, sehingga tubuh harus beradaptasi agar hormon bekerja dengan normal.
4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, termasuk telat haid. Gejala lain PCOS termasuk jerawat, pertumbuhan rambut berlebih, dan kesulitan menurunkan berat badan.
Biasanya PCOS ini disebabkan oleh mengonsumsi obat kontrasepsi atau pil KB sehingga hormon dalam tubuh belum dapat menyesuaikan. Alhasil, keterlambatan menstruasi terjadi.
5. Gangguan Tiroid
Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme, dapat memengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi dan menyebabkan telat mesntruasi. Gejala lain gangguan tiroid termasuk kelelahan, perubahan berat badan, dan perubahan mood.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Telat Haid?
Jika kamu mengalami telat haid, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan tes kehamilan. Apabila hasil tes negatif, kamu dapat memantau siklus menstruasi selama beberapa bulan untuk melihat apakah kembali normal.
Jika telat menstruasi terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Penting untuk diingat bahwa terlambat menstruasi tidak selalu merupakan tanda masalah serius. Jadi, daripada panik, cobalah untuk tetap tenang dan memperhatikan tubuhmu.
Mengidentifikasi penyebab telat haid dapat membantu dalam mengelola kondisi tersebut dengan lebih baik. Namun, jika kamu tetap merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
